Sedangkan jangka waktu pinjaman selama lima tahun dengan tingkat bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) kurang lebih 2,77 persen per tahun atau saat ini equivalent 7,77 persen per tahun. Dana yang diperoleh ini nantinya akan digunakan oleh Waskita sebagai general purpose.
"Yakni dana untuk membiayai berbagai kegiatan operasional perusahaan," ungkap Direktur Utama Waskita Karya M.Choliq, ditemui saat penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, di Hotel Dafam Teraskita, Cawang, Jakarta Timur, Senin 18 September 2017.
Untuk yang bertugas sebagai mandated lead arranger dalam kredit sindikasi ini, Choliq menguraikan, adalah Bank of China (Hong Kong) Limited Jakarta Branch. Adapun lead arrange yakni Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank ocec NISP Tbk.
"Sedangkan yang bertindak sebagai arrangers, yakni PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk, PT Bank CTBC Indonesia, PT Bank Shinhan Indonesia, dan PT Bank SBI Indonesia," ungkap Choliq.
Ia tidak menampik perseroan membutuhkan banyak dana segar untuk membangun jalan tol. Paling tidak kebutuhan dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp120 triliun hingga akhir 2019. Dari total Rp120 triliun hingga 2019 maka WSKT akan dapatkan sekitar 80 persen dari pinjaman serta sisanya dari dana pribadi.
"Untuk Rp5 triliun sudah kita dapat. Nanti ada obligasi lagi Rp3 triliun. Jadi sudah dapat dana cadangan Rp8 triliun hingga akhir tahun ini. Dana Rp8 triliun untuk menyelesaikan kontrak on hand sampai hari ini. Proyek maka kita butuh dana sampai hari ini," tukas Choliq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News