Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, saat ini dunia bisnis mengalami era disrupsi di mana perusahaan-perusahaan start up dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Oleh karena itu, sangat diperlukan digitalisasi guna memperkuat pertahanaan perusahaan-perusahaan tersebut.
"Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digital. Sektor konstruksi adalah salah satu sektor yang pasti akan tekena dampak dari transformasi digital. Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya," kata Tumiyana, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu 3 Oktober 2017.
Ia menilai, penggunaan teknologi digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas serta meningkatkan mutu dan akurasi waktu dalam menjalankan proyek-proyek sektor infrasturktur.
"Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era kosntruksi digital sebagaimana yang telah diterapkan oleh negara maju. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep Buliding Information Modeling (BIM)," ungkap dia.
Dirinya menjelaskan, BIM adalah separangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan integrasi dalam sebuah model digital. Melalui BIM kegiatan proyek akan terlaksana secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien. Sehingga penerapan BIM akan membuat efisiesi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelakansaan proyek.
Untuk diketahui, PP telah menerapkan BIM sejak 2015 di berbagai jenis proyek mulai dari Aceh sampai Papua, seperti proyek Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, Kantor Gorontalo, pengembangan Pelabuhan Sibolga, Tol Bakeuheni-Tebanggi Besar, Tol Pandaan-Malang, dan Jembatan Teluk Kendari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id