Head of Marketing and Promotion PT Ramayana Lestari Sentosa Ainu Rofik mengatakan, pembukaan toko online tersebut menyumbang lima persen terhadap pendapatan perseroan.
"Sekitar lima persen saya pikir karena perkembangan teknologi sekarang yang begitu pesat terutama di dunia Internet. Kita gabung ke Tokopedia 2016 dan Lazada tahun ini," katanya dalam sebuah jumpa pers di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017.
Menurutnya banyak produk Ramayana yang diminati pembeli online setelah Perseroan menggandeng Tokopedia pada tahun lalu. Sebab itu, pihaknya kembali melakukan kerja sama dengan Lazada yang resmi meluncurkan produk Ramayana pada November ini.
"Justru ini kita kembangkan lagi ke lazada biar lebih besar lagi untuk marketshare di dunia online," imbuhnya.
Meski demikian pihaknya tetap mengedepankan gerai offline mengingat masih banyak masyarakat yang berbelanja sdcara langsung kd departemen store. Saat ini pusat perbelanjaan Ramayana berjumlah 115 buah. Dengan begitu jumlah departemen store tersebut bertambah menjadi 124 di seluruh Indonesia.
"Tanggal 3 Desember kita akan buka di Jatinegara, tanggal 17 kita buka di Bekasi, tanggal 27 kita buka lagi di Serpong. Sampai Desember kita buka toga Departemen Store, sepanjang tahun kita buka sekitar 5-7 store baru," ungkap dia.
Dia menambahkan perubahan pola belanja dari offline menjadi online bukan menjadi pemicu tutupnya sejumlah gerai ritel moderen. Melainkan daya beli masyarakat yang rendah akibat pemerintah lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur ketimbang menggenjot daya beli.
"Saya pikir bukan shifting offline ke online hanya karena daya beli masyarakat rendah dan kebijakan pemerintah lebih ke infrastruktur makanya itu salah satu impactnya," tutup Ainu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News