"Pasar saham Indonesia 2023 akan sejalan dengan kondisi ekonomi Asia yang lebih baik, yang juga lebih baik dari performa kinerja pasar saham Eropa dan Barat," dikutip dari bahan paparan Sinarmas Sekuritas mengenai Economic & Market Outlook 2022-2023, Jumat, 22 Juli 2022.
Dijelaskan juga, wilayah Eropa dan negara-negara Barat diproyeksikan akan terus terekspos risiko-risiko yang membuat pasar saham tertekan. Salah satunya adalah ancaman krisis di tahun depan. Namun untuk wilayah Asia, ketakutan terhadap krisis itu hanya akan membawa dampak yang minim bagi pergerakan pasar saham.
Baca juga: Berikut Penyebab IHSG Perkasa saat Bursa Saham Lain Dapat Rapor Merah |
Oleh karena itu, meskipun pasar saham global diperkirakan akan terus menghadapi turbulensi selama resesi fase di awal 2023, proyeksi terhadap pasar saham Indonesia tetap baik. Sinarmas Sekuritas memproyeksikan IHSG hingga akhir 2022 bisa mencapai 7.300. Sementara untuk tahun depan bisa menyentuh 7.700.
"Kinerja Bursa Efek Indonesia untuk sisa 2022 akan sangat dipengaruhi oleh inflasi dan nilai tukar," sebutnya.
Untuk kedepannya, sektor-sektor yang diproyeksikan akan positif adalah sektor energi dan perawatan kesehatan. Sementara sektor-sektor yang akan negatif adalah properti dan industri. Sedangkan yang netral saja adalah sektor bahan dasar, infrastruktur, transportasi, serta keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News