Ilustrasi (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Ilustrasi (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)

Indofarma Bidik Laba Rp35 Miliar di 2016

Dian Ihsan Siregar • 28 Desember 2015 16:33
medcom.id, Jakarta: PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) membidik laba bersih mencapai sebesar Rp35 miliar di 2016. Angka laba tersebut mengalami kenaikan sebanyak 250 persen dibandingkan dengan target laba di 2015 ini yang sebesar Rp10 miliar.
 
Sekretaris Perusahaan Indofarma Yasser Arafat mengatakan target laba sebesar Rp35 miliar di tahun depan akan bisa diraih dengan baik asalkan target pendapatan bisa mencapai di posisi Rp1,9 triliun.
 
"Target pendapatan di tahun depan mencapai Rp1,9 triliun, mengalami kenaikan bila dibanding tahun ini yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,68 triliun," kata Yasser, ketika ditemui di acara public expose perseroan, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (28/12/2015).

Hingga September 2015, penjualan Indofarma baru mencapai Rp795,42 miliar. Padahal, target sampai akhir 2015 sebesar Rp1,68 triliun. Alhasil perseroan mengalami kerugian sebesar Rp31,97 miliar di kuartal III-2015. Meski demikian, emiten dengan kode INAF ini yakin bisa meraih laba bersih sebesar Rp10 miliar di akhir 2015. 
 
"Saat RUPS di April, target laba kami memang sebesar Rp36 miliar. Tapi karena tidak ada serapan yang maksimal untuk Rencana Kebutuhan Obat (RKO) cuma 70 persen, jadi berpengaruh pada kinerja laba kami. Sampai akhir tahun ini laba sebanyak Rp10 miliar," tegas Yasser.
 
Ia menjelaskan guna meraih laba dan pendapatan di tahun depan maka Indofarma akan melakukan restrukturisasi bisnis dan organisasi yang berkelanjutan, peningkatan sistem dan teknologi informasi, perluasan cakupan pasar, penyelesaian fasilitas produksi herbal dan cephalosporin, dan fokus kepada pengembangan obat berbasis herbal.
 
"Untuk pengembangan obat berbasis herbal kami telah mendapatkan komitmen penyediaan herbal dalam jumlah besar. Penyediaan obat herbal ini berstandar tinggi dengan menggunakan bahan baku asli Indonesia dan menjadi bagian dari formularium nasional," tutur Yasser.
 
Pada 2016 nanti, masih kata Yasser, Indofarma akan memfasilitasi herbal yang beroperasi dengan tingkat utilisasi sebesar 50 persen. Sedangkan pada 2017, fasilitas herbal beroperasi dengan utilisasi sebesar 90 persen. "Kebutuhan bahan baku herbal yang berkelanjutan dapat dipenuhi," pungkas Yasser.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan