IHSG sempat terus tertekan dan berada di zona merah, usai ledakan bom. Bayangkan, pada sesi satu perdagangan saham indeks merosot ke level 4.459, atau turun 77,86 poin (1,7 persen).
Menurut analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, indeks yang anjlok sempat disebabkan sentimen teror bom di Sarinah. Dia mengatakan, investor melihat keamanan nasional di Indonesia sudah tidak wajar.
"Tadi pagi sempat menguat jadi turun lagi karena sentimen bom di Sarinah. Sentimen bom di Sarinah akan berlangsung selama dua sampai tiga hari ke depan bagi gerak indeks. Panik market akibat bom Sarinah," tutur Kiswoyo kepada wartawan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo menambahkan, bom yang memicu kekhawatiran pasar saham juga menjadi tantangan yang besar bagi aparatur keamanan negara.
"Tidak hanya indeks, bom di Sarinah pun berimbas bagi ekspektasi ekonomi yang lainnya, khususnya bagi nilai tukar rupiah kita terhadap dolar AS atau USD," tukas Kiswoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News