Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata menjelaskan, dari kontrak baru sebesar Rp7 triliun, mayoritas kontrak baru yang didapatkan sampai dengan Juli 2015 didapatkan dari sektor konstruksi.
"Ada beberapa proyek (kontrak baru) yang telah diraih, seperti bangunan gedung double track Manggarai-Jatinegara sebesar Rp314,1 miliar," kata Syahgolang, seperti dikutip dari keterbukaan informasi, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Selain itu, lanjut Syahgolang, terdapat kontrak baru berupa proyek baru rumah susun Polri di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi yang angkanya mencapai Rp188,4 miliar. Semua itu sudah didapatkan Adhi Karya sampai dengan Juli 2015.
Secara rinci, realisasi kontrak baru sebesar 88 persen berasal dari lini bisnis konstruksi dan sisanya sebesar 12 persen berasal dari lini bisnis lainnya. Terkait sumber dana, realisasi kontrak baru didapatkan dari pihak swasta sebesar 45 persen, BUMN 14 persen dan APBN atau APBD sebesar 41 persen.
Adapun porsi kontrak baru sebesar 63 persen untuk proyek pembangunan gedung, pembangunan jalan dan jembatan 26 persen, pembangunan dermaga dan infrastruktur lainnya 11 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News