Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menjelaskan penguatan indeks sejak perdagangan kemarin diperngaruhi oleh sentimen positif dari kelanjutan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang akan ditandatangani pada 15 Januari 2020.
"IHSG diprediksi menguat," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020.
Dia menjelaskan perhatian investor akan tertuju pada pendandatanganan kesepakatan dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut sehingga mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. Menurutnya indeks hari ini akan diperdagangkan di level support 6.290-6.308 dan resistance 6.334-6.342.
"Secara teknikal indikator stochastic mulai menyempit dan membetuk goldencross mengindikasikan adanya potensi penguatan dalam jangka pendek," imbuh dia.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi hari ini indeks akan bergerak positif. Saat ini, lanjutnya, indeks sedang membentuk pola akumulasi sebelum melanjutkan kenaikan. Ada beberapa faktor yang diyakini menjadi pendorong pergerakan indeks, seperti capital inflow yang tercatat secara year to date dan data neraca perdagangan.
"Capital inflow yang tercatat secara year to date masih menunjukkan bahwa IHSG juga ditopang oleh arus dana masuk yang cukup kuat minat investor luar, serta rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan akan turut mewarnai pola gerak IHSG," jelas dia, seraya memperkirakan pergerakan indeks hari ini berada di rentang support-resistance 6.202-6.336.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan investor hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News