RNI terbitkan MTN Rp865 miliar. (FOTO: dokumentasi RNI)
RNI terbitkan MTN Rp865 miliar. (FOTO: dokumentasi RNI)

RNI Terbitkan Surat Utang Jangka Menengah Rp865 Miliar

Ade Hapsari Lestarini • 20 Januari 2017 14:15
medcom.id, Jakarta: PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp865 miliar.
 
"Penerbitan ini dalam rangka pengembangan bisnis di sektor farmasi dan alat kesehatan, serta sektor-sektor agro industri," ujar Direktur Keuangan RNI Yana Aditya, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
 
MTN ini rencananya akan diterbitkan pada semester I-2017 untuk membiayai modal kerja, penambahan kapasitas pabrik farmasi, serta ekspansi di sektor industri alat kesehatan.

Menurut Yana, MTN ini akan diterbitkan oleh dua perusahaan, yaitu MTN yang diterbitkan RNI sebagai perusahaan induk sebesar Rp665 miliar dan anak perusahaan RNI bidang farmasi PT Phapros Tbk sebesar 200 miliar.
 
"Penerbitan surat utang Phapros bertujuan untuk peningkatan skala bisnis perusahaan khususnya di bidang farmasi dan alat kesehatan (alkes)," tambah dia.
 
Di samping modal kerja, lanjutnya, dana MTN RNI akan digunakan untuk ekspansi industri alkes seperti X-ray dan oksigen terapi. Sementara MTN Phapros akan digunakan untuk membangun pabrik baru dan penambahan kapasitas pabrik Phapros, di Simongan, Semarang, Jawa Tengah.
 
"Pabrik Phapros yang lama mempunyai kapasitas produksi sebesar 2 miliar butir obat per tahun dengan utilisasi sudah di atas 80 persen akan ditingkatkan sehingga mendapatkan kapasitas maksimal," sambung Yana yang juga merupakan Komisaris Utama Phapros.
 
Yana mengatakan, gencarnya RNI dalam pengembangan core bisnis farmasi dan alkes tidak terlepas dari upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alkes dalam negeri sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016.
 
"Sebagai BUMN kami berharap mampu berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas farmasi dan alkes nasional yang saat ini masih dikuasai produk impor," ungkapnya.
 
Dia menuturkan, RNI menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp1,1 triliun di 2017. Angka ini meningkat 286 persen dibanding 2016. Belanja modal tersebut dipergunakan untuk pengembangan lini bisnis agro industri baik on farm maupun off farm dan industri farmasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan