Direktur Bank OCBC NISP Hartati mengatakan selain berhasil meningkatkan laba bersih, perusahaan juga mampu mencetak jumlah aset mencapai Rp174 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 13 persen secara tahun ke tahun atau year on year (yoy).
"Bank OCBC NISP juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 11 persen secara yoy menjadi Rp118 triliun pada akhir tahun 2018," ujar Hartati dalam konferensi pers hasil RUPST di Menara OCBC NISP, Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 9 April 2019.
Kemudian simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11 persen secara yoy menjadi Rp126 triliun. Sementara rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat 93,5 persen.
"Sedangkan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio/LFR) sebesar 88,9 persen pada akhir tahun 2018," urainya.
Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perusahaan bruto tercatat 1,7 persen. "Ini membuktikan bahwa NPL tetap terjaga baik di bawah rata-rata industri," ungkap Hartati.
Ia menjelaskan sepanjang 2018 komposisi penyaluran kredit terbesar untuk modal kerja sebesar 47 persen. Lalu ke kredit investasi sebesar 41 persen, dan kredit konsumsi sebanyak 12 persen.
Pada 2018 sektor perindustrian masih menempati porsi kredit paling besar yakni 28 persen disusul sektor perdagangan sebesar 25 persen dan sektor jasa menyumbang 18 persen. Kemudian, sektor pertanian dan pertambangan sebesar 12 persen dan kredit kostruksi porsinya sebesar 4 persen.
"OCBC NISP memang sudah masuk ke penyaluran kredit infrastruktur, tapi kami mempelajarinya," pungkas Hartati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id