Direktur Keuangan Blue Bird Fransetya Hutabarat mengaku, peremajaan armada di daerah Jabodetabek hanya berlaku bagi armada taksi dan non-taksi. Perseroan belum berencana menambah armada baru.
"Khusus untuk Jabodetabek kita akan sangat hati-hati dan fokus ke replacement saja," ujar Fransetya, ditemui usai RUPST Blue Bird di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat 9 Juni 2017.
Adapun untuk di luar Jabodetabek, menurut dia, manajemen akan melihat permintaan terlebih dahulu. Ketika ada permintaan, maka perseroan akan menambah armada baru. "Namun seperti yang kita ketahui bahwa di luar Jabodetabek itu hanya sekira 20 persen kontribusinya, dibandingkan dengan Jabodetabek," tutur dia.
Sumber dana capex, tutur dia, akan didapatkan dari kas internal. Tapi, apabila melebihi dari kemampuan internal, maka bakal didapatkan dari kredit investasi.
"Tapi kalau lebih tinggi ya kita pakai komposisi yang ada 20 persen internal, 80 persen kredit investasi kita masih banyak fasilitas untuk kredit investasi," papar dia.
Kinerja Bisnis
Fransetya mengakui, kinerja bisnis terganggu oleh persaingan transportasi online dan makroekonomi yang belum membaik saat ini. Sehingga perusahaan berusaha keras untuk meningkatkan bisnisnya melalui banyak cara.
Dengan meremajakan armada yang ada, maka pelayanan bisa ditingkatkan. Akhirnya, bisa meningkatkan kinerja bisnis perseroan. Bahkan, perseroan terus memberikan promo diskon kepada pelanggan setia Blue Bird.
"Kuartal II, koperasi kita dengan Go-Jek mulai Februari sudah memberikan dampak positif bagi peningkatan operasional kita, walaupun memang belum semuanya bisa dikatakan, tapi cukup membantu kita masuk di kuartal II. Kuartal sekarang ini, seasonal kita ada bulan Ramadan, di mana seperti pada tahun sebelumnya season ini juga memberikan dampak kepada kita," pungkas Fransetya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id