"Lalu laba juga didorong oleh Net Interest Income yang naik 3,6 persen menjadi Rp1,4 triliun di kuartal I tahun ini," ucap Direktur Utama BJBR Ahmad Irfan, ditemui usai acara Analyst Meeting di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Pada sisi pendanaan, BJB terus meningkatkan pelayanan demi memahami masyarakat Indonesia dengan didukung pengembangan IT yang baik. Upaya itu memiliki tujuan untuk dapat mempermudah layanan transaksi nasabah.
Hal tersebut menjadi salah satu strategi BJB untuk meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tingkat DPK BJB menjadi Rp87 triliun di kuartal I-2018. Angka itu tumbuh 11,3 persen yoy, di atas pertumbuhan DPK Industri Perbankan per Februari 2018 yang sebesar 8,44 persen.
"Membuka awal tahun ini, di kuartal I-2018, BJB berhasil melakukan efisiensi yang terlihat dari Cost to Income Ratio yang mengalami penurunan dari 68,9 persen di kuartal I-2017 menjadi 62,7 persen di kuartal I-2018," ungkap dia.
Seiring dengan keberhasilan BJB meningkatkan laba, lanjut dia, maka rasio permodalan atau Current Asset Ration (CAR) terjaga di level 17,3 persen. Untuk meningkatkan kualitas struktur pendanaan, BJB akan melakukan penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap II Tahun 2018 pada triwulan II-2018.
"Penerbitan surat berharga ini merupakan kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Obligasi BJB dan Obligasi Subordinasi BJB tahap I tahun 2017, dengan total target dana yang diperoleh sebesar Rp2 triliun," ungkap dia.
Dia menambahkan, dengan adanya diversifikasi ini, BJB dapat meningkatkan kualitas struktur pendanaaan yang dimiliki. "Alhasil bisa memberikan keleluasaan bagi BJB dalam melakukan ekspansi kredit di masa-masa yang akan datang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id