Pencapaian laba, menurut Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan, merupakan dorongan dari penyaluran kredit yang menjadi Rp70,7 triliun di tahun lalu, atau naik 12 persen dari perolehan tahun 2016.
"Meski kredit tumbuh rasio kredit bermasalah (NPL) kembali berhasil diturunkan menjadi sebesar 1,51 persen turun sebesar 18 basis point dibandingkan tahun sebelumnya," kata Irfan, ditemui dalam acara Analyst Meeting Full Year 2017 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.
Kontribusi terbesar kredit, dia mengaku, masih berasal dari segmen kredit konsumer yang merupakan pilar pertama bisnis kredit bank BJB yang tumbuh sebesar 6,5 persen. salah satu pendorong pertumbuhan kredit konsumer ini yaitu meningkatnya pertumbuhan kredit pensiunan yang naik menjadi Rp10,1 triliun.
Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BJB, menurut dia, sebesar Rp81 triliun, angka itu meningkat 11,2 persen dari perolehan di tahun 2016. Angka fee based income juga mengalami kenaikan sebesar 24,5 persen.
"Dengan kinerja yang baik, maka total aset bank kami tumbuh 13,1 persen menjadi Rp108,4 triliun di tahun lalu," jelas dia.
Untuk mempertahankan kinerja yang baik di tahun 2017, lanjut dia, salah satu strategi di tahun ini yang akan dijalankan adalah meningkatkan fee based income melalui transactional banking dan pengembangan internet banking corporate.
"Kami berada peringkat 13 bank terbesar nasional. Itu membuktikan, bahwa kami terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi 10 bank terbesar," terang dia.
Upaya yang dilakukan BJB, dia menambahkan, dalam mempertahankan konsistensi salah satunya adalah melakukan inovasi dan pengembangan produk guna mempermudah layanan kepada nasabah, salah satunya adalah T-Samsat BJB. "Pembayaran ini nantinya di debet secara otomatis dari rekening nasabah bank bjb," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id