Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)

Tiga Tahun Jokowi-JK Beri Angin Segar ke Pasar Modal Indonesia

Dian Ihsan Siregar • 18 Oktober 2017 16:51
medcom.id, Jakarta: Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) yang sudah memasuki tiga tahun dipandang memberikan angin segar yang cukup baik untuk pasar modal Indonesia.
 
"Saya kira tiga tahun‎ Jokowi bagus untuk pasar modal, perkembangan pasar modal terakhir cukup baik, seperti upgrade rating kita S&P, ini bagus untuk kondisi global secara keseluruhan. Menggambarkan Indonesia bagus sekali, di samping tatanan makro ekonomi yang lebih baik," ucap ‎Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat‎, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.
 
Pemerintahan Jokowi-JK, tambah dia, dinilai konsisten dengan pertumbuhan infrastruktur. Dengan begitu, dia meyakini, pergerakan ekonomi ke depannya sangat luar biasa, dan pastinya ditunggu oleh banyak orang se-Indonesia.

"Gerak barang dari satu daerah ke daerah lain enggak efisien, manusia juga enggak efisien, karena infrastruktur enggak memadai. ‎Jadi sebenarnya ini yang dibutuhkan oleh orang Indonesia, dan peletakan dasar-dasar pembangunan infrastruktur, baik transportasi darat, laut, dan udara jadi titik pangkal yang ingin maju," ungkap Samsul.
 
Namun demikian, ketika pembangunan infrastruktur selesai dan konsisten dikerjakan selama lima tahun ke depan, Samsul optimistis Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang bisa diperhitungkan di dunia.
 
"Kelompok menengah ke atas yang bertambah, ini harus dimanfaatkan. Asing melihat kita sebagai 'gadis cantik' yang belum dipoles dengan sempurna. Jadi bagaimana Indonesia sendiri sebagai pemilik tubuh membuat ini menjadi daya tarik, karena selama ini cantik tapi enggak begitu menarik sama saja bohong," jelas Samsul.
 
Ketika infrastruktur sudah 'cantik', lanjut Samsul, maka tugas masyarakat Indonesia adalah menjaganya. Sehingga, investor semakin tertarik ke Indonesia.
 
"Warga Indonesia yang bertugas mempercantik diri dan menjual diri, artinya bukan negatif, kita jual diri kita punya resources, punya sesuatu untuk mempercantik diri kita," ujar Samsul.
 
Banyaknya investor masuk ke Indonesia, akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. 
 
"Dan total barang jasa masyarakat ekonomi Inonesia bisa lebih besar. Jadi akselerasi pertumbuhan ekonomi lebih baik dengan masuknya investor dari luar negeri, karena percaya akibat banyak upgrade rating di Indonesia," pungkas Samsul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan