Mengutip laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/6/2015), Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Ratih Amri menjelaskan, daerah eksplorasi di daerah Blok Soroako di Bukit Nikel dan Bukit Pinang Sulawesi Selatan, serta Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka Sulteng dan Blok Bahodopi di Sulteng.
Eksplorasi yang dilakukan perseroan, menurut Ratih, dengan menggandeng tiga kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metode block modelling di Soroako.
Seperti diketahui, Vale Indonesia merupakan anak perusahaan dari Vale, sebuah perusahaan pertambangan global yang berkantor pusat di Brasil, sebelumnya bernama PT International Nickel Indonesia Tbk (PT Inco).
Perseroan mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi, sejak 1968. Saat ini, kami menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang lima persen pasokan nikel dunia.
Nikel banyak dikombinasikan dengan logam lain untuk membentuk campuran yang dikenal karena fleksibilitas dan ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi. Logam ini mampu mempertahankan karakteristiknya bahkan dalam suhu ekstrem. Nikel digunakan dalam berbagai produk, seperti televisi, baterai isi ulang, koin, peralatan makan bahkan gerbong kereta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News