Governance and Corporate Affairs Director & Corporate Secretary Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso menjelaskan, dana investasi USD500 juta dalam bentuk uang tunai akan dipergunakan untuk menambah kapasitas, utilitas, dan lainnya.
"Tanah kita masih cukup besar, jadi bisa perluasan pabrik, tambah mesin dan lain-lain," kata Sancoyo, ditemui dalam acara bincang-bincang media dengan tema 'Unilever Indonesia Peroleh Sistem Jaminan Halal untuk Pabrik dan Produk', di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Melalui dana investasi tersebut, menurut Sancoyo, perusahaan akan menyerap tenaga kerja lebih banyak. Di mana bukan hanya karyawan direct (langsung) saja yang mengalaminya, tetapi juga mengarah ke karyawan indirect (tidak langsung).
"Jadi kalau kita bertambah besar tentu tenaga kerja akan ada tambahan di supplier kita, penambahan tenaga kerja di distributor kita. Jadi harus dilihatnya lebih ke multiplier effect-nya," papar Sancoyo.
Sancoyo menambahkan, dana investasi didatangkan dari kas internal perseroan. Karena, perseroan sudah mandiri dan tidak tergantung oleh induk usaha. Penandatanganan penambahan investasi Unilever Indonesia, sambung Sancoyo, dilakukan oleh Chief Supply Chain Unilever Indonesia dengan pemerintah yang diwakili oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"(Penandatanganan) Kemarin waktu ke UK (Inggris), waktu pak Presiden Jokowi dan rombongan ke UK. Sekitar April. Baru kemarin banget," tutup Sancoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id