Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan Garuda Indonesia ingin memberi kesempatan masyarakat untuk menikmati liburan dengan harga tiket terjangkau.
"Enggak, enggak boleh ada kenaikan pokoknya enggak ada naik lah, enggak boleh naik, kita beri kesempatan masyarakat Nataru lah," kata Pikri di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 26 November 2019.
Ia juga menegaskan, tidak akan melakukan permainan harga pada libur natal dan tahun baru 2020. Garuda tidak bisa menentukan harga tiket secara sepihak karena tarif batas atas (TBA) telah ditentukan oleh pemerintah.
"Airline mana pun tak boleh jual lebih dari TBA," ucap dia.
Dalam menentukan harga tiket pesawat, Pikri menjelaskan, perusahaan harus memasukan beberapa komponen yaitu harga tiket itu sendiri, biaya oprasional airport tax dan pajak penghasilan (PPn).
"Contoh Jakarta-Yogyakarta Rp846 ribu. Tetapi melalui terminal 3 ada Airport Tak Rp130 ribu ada PPn 10 persen, asuransi Rp5 ribu, harga akan mencapai satu juta lebih. Padahal harga Rp846 ribu. Kenapa harga di atas tarif batas atas ini jadi persoalan yang belum kelar di masyarakat. Di dalam tiket masih ada tambahan dan lain-lain dari pihak stakeholder," jelas dia.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan perusahaan tidak akan menaikan harga tiket pada musim libur natal dan tahun baru. Justru, katanya harga tiket sudah cukup murah dengan promo-promo yang diberikan oleh online travel agen.
"Kami sampaikan tak ada kenaikan harga selama nataru maksimum di TBA," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News