Sebagaimana diketahui, jumlah investor di pasar modal Indonesia tercatat sebanyak 886.574 orang per 20 Desember 2016. Angka investor mengalami peningkatan 104,88 persen bila dibanding total pemegang Single Investor Identification (SID) di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 434.107.
Adapun dari total tersebut, jumlah investor asing masih mendominasi sebesar 50,05 persen, tapi jumlahnya mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya sebesar 57,03 persen.
"Ada tigal hal yang membuat porsi investor domestik menguat. Pertama, kencangnya sosialisasi dan edukasi pasar modal ke masyarakat. Sehingga berdampak semakin tertariknya investor dalam negeri untuk berinvestasi di pasar modal," ucap Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari, ditemui di bilangan SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Baca: Porsi Investor Domestik Indonesia Makin Bertambah
Kedua, adanya tren net sell (aksi jual) yang dilakukan investor asing di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini. "Investor asing banyak yang net sell, sehingga membuat porsi (investor) domestik pasti menguat," ungkap Kiki, sapaan akrab Friderica.
Ketiga, adanya kemungkinan dana-dana dari program pengampunan pajak (tax amnesty) yang kembali ke Indonesia dan berinvestasi ke pasar modal. "Kondisi ketiga ini, tadinya efek yang dipegang investor asing ternyata dananya milik orang Indonesia. Setelah adanya tax amnesty. Maka kepemilikan efek itu jadi milik investor lokal," jelas Kiki.
Di tempat yang sama, Direktur KSEI Syafruddin menekankan kondisi kepemilikan efek oleh domestik di pasar modal yang mencapai 50 persen akan bertahan lama. Setidaknya bisa bertahan hingga kuartal I atau II-2017. Namun di kuartal I-2017 akan dicek ulang kembali.
"Tapi saya optimistis bisa bertahan lama. Dari tiga penyebab itu, faktor tax amnesty lebih besar perannya dalam mendongkrak porsi investor lokal," tutup Syafruddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News