Ilustrasi (MI/PANCA SYURKANI)
Ilustrasi (MI/PANCA SYURKANI)

Pacu Produksi Tanaman

Dharma Satya Nusantara Alokasikan Dana Belanja Modal Rp700 Miliar

Dian Ihsan Siregar • 31 Maret 2017 14:45
medcom.id, Jakarta: Manajemen PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp600 miliar-Rp700 miliar di 2017 ini.‎ Alokasi dana belanja modal tersebut demi mengerek tingkat produksi perseroan.
 
‎Corporate Secretary Dharma Satya Nusantara Paulina Suryanti‎ mengatakan, posisi dana belanja modal di tahun ini relatif sama dibandingkan dengan di 2015. Setidaknya sudah tiga tahun terakhir dana belanja modal tidak mengalami peningkatan atau penurunan.
 
"Angka itu‎ stabil sejak tiga tahun terakhir. Konsisten dan stabil itu penting untuk kita. Kita gunakan untuk produksi penambahan tanaman baru," ungkap Paulina‎, ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016 perseroan, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Jumat 31 Maret 2017.

Selain itu, kata Paulina, dana itu juga dialokasikan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit, dan sisanya bakal digunakan untuk infrastruktur penunjang. Dana belanja modal bakal didapatkan dari kas internal dan pinjaman perbankan.
 
Sejalan dengan investasi yang dijalankan perseroan di tahun ini, Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo‎ menambahkan, pihaknya berharap produksi Crude Palm Oil (CPO) bisa lebih meningkat di tahun ini.
 
Sepanjang 2016 lalu, perusahaan telah mem‎produksi CPO sebanyak 312 ribu ton. Meski demikian, raihan tersebut turun 23,4 persen dibandingkan dengan pencapaian di 2015. ‎Penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dipicu oleh dampak lanjutan el nino yang terjadi di 2015 hingga kuartal II-2016.
 
"Produksi tahun ini kami optimis meningkat. Hal ini mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu karena el nino. Kami harap harga akan lebih baik dan diharapkan kondisi perekonomian tahun ini juga lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," jelas Andrianto.
 
Adapun penjualan CPO sepanjang tahun lalu tercatat 348,4 ribu ton atau turun 15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ‎dengan‎ harga rata-rata CPO sekitar Rp7,54 juta per ton atau naik 10 persen dibandingkan dengan harga rata-rata di 2015.
 
Perseroan mencetak penjualan sebesar Rp3,94 triliun atau turun sekitar 10,9 persen dibandingkan dengan penjualan di 2015. Penjualan yang turun juga memberikan pengaruh besar bagi tingkat laba bersih perseroan yang turun menjadi Rp252 miliar, dan penghasilan komprehensif tahun berjalan Rp251,4 miliar.‎
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan