Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan secara historis pemilu dan pilpres tidak berpengaruh pada kinerja reksa dana. Aktivitas reksa dana tetap menunjukkan tren yang bagus di tahun-tahun politik seperti 20014, 2009, dan 2014.
"Untuk tahun pemilu seharusnya akan baik-baik saja karena secara historis kinerja investasi baik," kata Rudiyanto kepada Medcom.id, di Jakarta, Senin, 21 Januari 2019.
Melihat data historis tersebut, Rudiyanto menuturkan keempat jenis instrumen reksa dana masih cocok menjadi pilihan instrumen untuk investasi oleh masyakarakat Indonesia di tahun politik. Apalagi, harga saham dan obligasi di sepanjang tahun ini diprediksi cenderung meningkat.
Obligasi pada 2019 diprediksi akan terus positif karena suku bunga Bank Indonesia diprediksikan tetap bahkan turun karena The Fed tidak terlalu agresif terhadap kebijakan suku bunganya. Lalu, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap USD juga diperkirakan stabil sepanjang 2019.
Sementara untuk pergerakan saham di 2019 diperkirakan akan semakin baik. Hal itu didukung oleh kinerja emiten sepanjang tahun. Seperti diketahui, berdasarkan data September 2018, tercatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih 521 emiten di pasar modal meningkat 15 persen dan 16 persen.
Dengan melihat tren tersebut, Panin Asset Management memproyeksikan kondisi pergerakan saham akan semakin baik di 2019. Panin Asset Management juga meramal pergerakan IHSG sepanjang 2019 berkisar 7.200 sampai 7.400.
"Nah jadi dengan kondisi demikian 2019 tahun positif untuk investasi reksa dana saham. Jadi mengacu data diatas di tahun politik kinerja reksadana bagus," ujar dia.
Panin Asset Management mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih jeli untuk berinvestasi. Tak hanya investasi, masyarakat diminta untuk kroscek ke mana investasi akan ditanamkan.
"Pastikan investasinya pada perusahaan dan produk yang terdaftar di OJK," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News