Laba yang turun ini akibat kinerja pendapatan perseroan anjlok sebanyak delapan persen menjadi Rp138,17 triliun, dari posisi pendapatan sebesar Rp150,58 triliun di kuartal III-2014.
"Merosotnya kinerja perseroan disebabkan oleh penjualan mobil yang menurun 20 persen dan penjualan motor menurun 14 persen. Selain segmen automotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis juga berkontribusi menekan laba perseroan," urai Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam siaran persnya, Kamis (29/10/2015).
Menurut dia, situasi bisnis yang menantang dihadapi penuh oleh Grup Astra yang terus berlanjut. Dia memperkirakan kinerja dari seluruh bisnis tidak akan mengalami banyak perubahan di sisa penghujung tahun ini.
"Grup Astra menghadapi penurunan konsumsi domestik, persaingan di pasar mobil, pelemahan harga komoditas dan penurunan kualitas kredit korporasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini, sehingga kontribusi dari seluruh segmen bisnis menurun kecuali alat berat dan pertambangan," jelas dia.
Posisi ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp100,313 triliun per akhir September 2015 atau naik lima persen menjadi dari raihan Rp95,494 triliun di kuartal III-2014.
Posisi utang bersih secara keseluruhan, di luar anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp283 miliar per September 2015, bila dibandingkan dengan utang bersih sebesar Rp3,3 triliun di 2014.
Adapun posisi aset hingga kuartal III-2015 mencapai Rp255,75 triliun. Angka itu mengalami kenaikan dari posisi aset sebesar Rp236,02 triliun di kuartal III-2014. Sedangkan, tingkat ekuitas menjadi Rp126,61 triliun dan liabilitas Rp129,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id