"Tahun ini menyalurkan Rp600 miliar kredit mikro, hal itu dijalankan sebagai upaya memperbaiki portofolio kredit dengan meningkatkan porsi kredit produktif," ujar Direktur Kepatuhan Bank Jatim Eko Antono, ketika ditemui saat Investor Day 2015, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Peningkatan porsi kredit di sektor produktif nanti hingga mencapai 44 persen, di mana masih mengandalkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Peningkatan porsi kredit sektor produktif di tahun ini memang keinginan pemegang saham yaitu Pemerintah Daerah Jawa Timur (Jatim).
"Pemegang saham menginginkan kredit produktif dan konsumtif yang seimbang. Tapi tidak bisa langsung, kita jalankan secara bertahap," tuturnya.
Selain itu, pada tahun ini juga Bank Jatim juga anak menambah unit mikro dari 60 unit menjadi 100 unit. Adapun kredit konsumsi perseroan meliputi Multiguna, KPR, dan lainnya mencapai 63,8 persen.
Sementara untuk kredit produktif Bank Jatim terdiri dari beberapa sektor, yaitu sektor komersial yang seperti stanby loan, Keppres, overdraft, sindikasi dan SME seperti KUR, Pundi Kencana, Jatim Mikro dan lainnya yang porsinya mencapai 36,2 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News