Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan investor melihat adanya katalis yang potensial yaitu pertemuan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok yang akan membicarakan kesepakatan tarif baru.
Pertemuan antara dua negara ekonomi terbesar itu menuju negosiasi akhir dalam menangkal kenaikan tarif tahun ini. Investor pun akan mengawasi dengan cermat tanda-tanda kemajuan pembicaraan perdagangan tersebut.
Selanjutnya, pertemuan antara bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dengan Bank Sentral Eropa yang akan membicarakan pelonggaran moneter lebih lanjut tersedia pada tahun depan juga menjadi salah satu faktornya.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terbatas cenderung melemah dengan support resistance 6.140-6.190," kata Lanjar dalam riset hariannya, Selasa, 10 Desember 2019.
Prediksi pelemahan indeks juga disampaikan Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper yang mengatakan akan ada potensi koreksi dalam jangka pendek.
Ia memprediksi hari ini IHSG akan diperdagangkan di level support 6.165-6.180 dan resistance 6.210-6.225.
"IHSG diprediksi melemah. Investor akan cenderung wait and see menanti keputusan suku bunga The Fed," tukas Dennies.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan investor hari ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News