Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menjelaskan secara teknikal indikator stochastic bergerak di area overbought dan mengindikasikan tren penguatan sudah terbatas. Di sisi lain, investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga acuan dari Bank Indonesia.
"IHSG cenderung akan melemah dan diperdagangkan di level support 6.192-6.218 dan resistance 6.257-6.270," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2018.
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan IHSG akan menguat. Sebab pola kenaikan IHSG masih akan terlihat di hari ini, jangka pendek, menengah maupun panjang. Penguatan IHSG ditunjang beberapa faktor seperti masih tercatatnya aliran dana secara year to date.
Kemudian, lanjut William, masih stabilnya perekonomian, dan kuatnya fundamental perekonomian Tanah Air. "Masih terlihat pola uptrend pada pergerakan IHSG," kata William.
Beberapa saham yang direkomendasikan kepada investor untuk hari ini adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena investor mencerna sejumlah data ekonomi. Di sisi lain, disepakatinya kesepakatan dagang fase satu antara AS dengan Beijing memberikan katalis positif terhadap pergerakan pasar saham.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 31,27 poin atau 0,11 persen menjadi 28.267,16. Sementara S&P 500 meningkat sebanyak 1,07 poin, atau 0,03 persen menjadi 3.192,52. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 9,13 poin atau 0,10 persen menjadi 8.823,36.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News