"Sebesar USD350 juta estimasi total capex dari kami ke Dairi Prima, dana itu dianggarkan sampai perusahaan berproduksi," kata Investor Relations BMRS Erwin Hidayat ketika ditemui usai RUPST perseroan di Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Menurut dia, dana capex diperoleh dari pinjaman perbankan atau pun melalui mekanisme strategic partner. Setelah pinjaman di dapat, maka Dairi Prima bisa berproduksi.
"Anak usaha kami bisa produksi dalam 32-36 bulan ke depan, setelah pinjaman itu kami dapatkan," ungkap dia.
Anak usaha perseron lainnya pada tahun ini, seperti, PT Gorontalo Minerals tengah berencana menggarap proyek eksplorasi copper dan emas di Gorontalo, Sulawesi Utara. "Gorontalo Minerals sedang ada proyek, tetapi pengeborannya tidak besar," jelas Erwin.
Pertambangan di Gorontalo diperkirakan akan menghasilkan 292 juta ton ore dari Sungai Mak dan Cabang Kiri. Jadi akan ada peningkatan kontribusi yang signifikan dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Sampai saat ini, dana capex sudah terealisasi hanya di bawah USD5 juta, dari total USD350 juta. Dana itu sangat sedikit sekali hingga pertengahan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News