Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Tunggu Restu, TBIG akan Buy Back 236 Juta Saham

Dian Ihsan Siregar • 26 Mei 2015 11:58
medcom.id, Jakarta: PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) bakal membeli kembali saham (buy back) sebanyak 236 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan lima persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
 
Buy back perseroan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UUPT).
 
Rencana pembelian kembali saham akan dibiayai dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Besarnya dana yang disisihkan oleh perseroan dalam rangka buy back sebesar Rp2,2 triliun, dana itu termasuk biaya transaksi, biata pedagang perantara dan biaya lain.

Mengutip laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/5/2015), realisasi langkah buy back ini dengan menunjuk PT Indo Premier Securities untuk melakukan buy back saham perseroan untuk periode 18 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPS.
 
Dengan demikian, periode kembali dapat dilaksanakan sejak 27 Mei 2015 sampai dengan 27 November 2016, dan tanggal lainnya yang ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
 
Agar bisa memperoleh persetujuan buy back, perseroan bakal meminta persetujuan dari pemegang saham perseroan dalam RUPS yang akan dilaksanakan pada Rabu, 27 Mei 2015. RUPS pun akan mengikuti ketentuan sesuai UUPT.
 
Perseroan yang didirikan pada 8 November 2004 ini dimiliki sebanyak lima persen oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera (pengendali) sebesar 30,25 persen, PT Provident Capital Indonesia (pengendali) sebesar 25,25 persen, dan JPMCC SPO Partners II LP sebesar 5,69 persen. Saham PT Wahana Anugerah Sejahtera dimiliki 99,84 oleh Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
 
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha TBIG, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa penunjang telekomunikasi, meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS), jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi, serta melakukan investasi atau penyertaan pada perusahaan lain. Saat ini, kegiatan utama TBIG adalah melakukan investasi atau penyertaan pada entitas anak.
 
Pada 15 Oktober 2010, TBIG memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TBIG (IPO) kepada masyarakat sebanyak 551.111.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp2.025 per saham. Pada 26 Oktober 2010, seluruh saham tersebut telah dicatatkan di BEI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan