Seperti diketahui, akibat ATM yang offline sejak Sabtu sore 26 Agustus 2017, membuat 5.700 ATM BCA, 1.500 ATM BNI, 2.000 ATM Bank Mandiri serta 300 ATM BRI tidak beroperasi.
Selain itu, saham-saham di sektor perbankan pun turut melemah pada perdagangan pagi ini. Indeks saham sektor keuangan merosot 5,20 poin atau setara 0,5 persen ke level 986.
Pantauan Metrotvnews.com, Selasa 29 Agustus 2017, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibuka melemah Rp175 ke Rp15.050. Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot Rp100 menjadi Rp18.975, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga turun Rp100 menjadi Rp13.125.
Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga tertekan Rp25 atau setara 0,34 persen ke Rp7.350. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) justru menguat Rp30 atau setara 1,02 persen ke Rp2.960.
Adapun satelit Telkom I milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sempat mengalami gangguan sekitar pukul 16.51 WIB pada Jumat 25 Agustus 2017. Gangguan yang terjadi membuat banyak pelanggan terganggu.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan sistem perdagangan bursa tidak akan terganggu dengan adanya anomal Satelit Telkom 1. "Prinsipnya kita selalu punya dua backup. Jadi satu jatuh, ini enggak jatuh. Kan kita punya dedicated link. Dari dua perusahaan yang berbeda. Jadi enggak terpengaruh," ucap Direktur Utama BEI Tito Sulistio, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.
Tito menyatakan, bursa menggunakan dua jaringan satelit, yakni dari milik Telkom dan Netlink. Namun, paling dasar, bursa menggunakan satelit dari Netlink, sehingga dipastikan perdagangan saham bursa aman dari semua gangguan yang menimpa Satelit Telkom 1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
