"Target revenue kami sebesar Rp3,9 triliun ditetapkan sebelumnya di awal tahun. Saat ini kami menargetkan revenue 2019 menjadi sebesar Rp4,1 triliun," kata Head of Investor Relations SSIA Erin Budiman dalam keterangan resminya, Senin, 30 September 2019.
Erin optimistis target pendapatan tersebut tercapai karena ditopang raihan kontrak anak usaha, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sepanjang 2019 yang diperkirakan minimal Rp3 triliun. Apalagi di semester pertama tahun ini perseroan membukukan pendapatan sebanyak Rp1,81 triliun atau meningkat dari Rp1,52 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Segmen konstruksi terus membaik dan segmen properti akan lebih baik," ucapnya.
Dia menyebutkan, fokus bisnis SSIA terdiri atas tiga unit usaha, yakni properti, konstruksi, dan perhotelan. Pada semester I-2019, SSIA mencatatkan rugi bersih senilai Rp34 miliar atau lebih rendah dibandingkan kerugian di periode yang sama 2018 sebesar Rp56 miliar.
Sementara di periode yang sama, segmen properti berkontribusi sebesar delapan persen terhadap total pendapatan atau senilai Rp141 miliar, segmen konstruksi menyumbang 72 persen atau sebesar Rp1,31 triliun, dan unit usaha perhotelan berkontribusi 20 persen atau senilai Rp362 miliar.
Erin meyakini pada semester II-2019 segmen properti akan mengalami peningkatan kontribusi terhadap total pendapatan yang ditargetkan mencapai Rp4,1 triliun. Manajemen SSIA memproyeksikan kontribusi segmen properti bisa sekitar 15-16 persen.
Lebih lanjut Erin menyebutkan, strategi bisnis SSIA ke depan akan lebih fokus pada bidang konstruksi dan pengembangan konstruksi, penyelesaian tanah untuk mencapai laba optimal dan berkelanjutan, diversifikasi produk, serta segmen dan geografis berkelanjutan.
"Selain itu, strategi bisnis SSIA juga berupaya meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) melalui unit usaha perhotelan, pergudangan, dan properti komersial," pungkas Erin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News