Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan investor akan mencermati hasil keputusan dari Federal Reserve yang diperkirakan menurunkan suku bunga acuan sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Kami proyeksikan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatan dengan support resistance 6.200-6.315," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Rabu, 18 September 2019, seraya menambahkan secara teknikal pergerakan IHSG berpotensi untuk rebound dengan mencapai target moving average 200 hari dalam waktu dekat.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan laju indeks berpotensi menguat dalam jangka pendek karena arus modal asing masih tercatat masuk secara year to date. Menurutnya hal tersebut menandakan kenyamanan investor masih cukup besar dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.
"Potensi penguatan masih akan terlihat dalam pergerakan IHSG hari ini. Pergerakan indeks akan berada di rentang 6.187-6.372," tukas dia.
Adapun saham-saham yang masih menarik dan dapat perhatikan di antaranya saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Di sisi lain, saham-saham Amerika Serikat berakhir dengan kenaikan moderat pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB), di tengah pertemuan Federal Reserve membahas kebijakan moneter utama dan sejumlah rilis data ekonomi. Di sisi lain, perang dagang yang masih berlangsung terus memberikan tekanan tersendiri.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 33,98 poin atau 0,13 persen menjadi 27.110,80. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 7,74 poin atau 0,26 persen menjadi 3.005,70. Indeks Komposit Nasdaq naik 32,47 poin, atau 0,40 persen, menjadi 8.186,02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News