Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu Artanti
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu Artanti

IHSG Diprediksi Melemah, Perhatikan Saham Bank dan Tambang

Annisa ayu artanti • 03 Oktober 2019 08:16
Jakarta: Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi cenderung tertekan akibat dari data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi. Kondisi itu tentu patut diwaspadai karena bisa berdampak buruk dan meluas terhadap pergerakan pasar saham, meski tidak ditampik fondasi perekonomian Indonesia tetap kuat.
 
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menjelaskan aktivitas manufaktur negeri Paman Sam tersebut menyentuh titik terendah dalam satu dekade terakhir. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Amerika Serikat untuk periode September berada di level 47,8.
 
Adapun angka itu turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1. Angka PMI di bawah 50 menunjukkan industri tidak melakukan ekspansi atau sedang terjadi kontraksi. Untuk hari ini, laju indeks diperkirakan diperdagangkan di level support 5.985-6.020 dan resistance 6.122-6.189.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal mengindikasikan IHSG masih berpotensi bergerak melemah. Namun rentang pelemahan terlihat mulai menipis," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
 
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, pergerakan indeks hari ini akan mendekati level psikologis yaitu 6.000. Indeks akan bergerak di level 5.990-6.080. "Sehingga kami perkirakan IHSG masih cenderung tertekan," sebut Lanjar.
 
Beberapa saham yang bisa dicermati investor hari ini adalah saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Timah Tbk (TINS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
 
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat ditutup turun tajam pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena data yang lemah memicu kekhawatiran investor tentang kemungkinan resesi ekonomi. Di sisi lain, perang dagang yang terjadi berlarut-larut antara Washington dan Beijing masih tetap menekan pergerakan Wall Street.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 494,42 poin atau 1,86 persen menjadi 26.078,62. Sedangkan S&P 500 turun 52,64 poin atau 1,79 persen menjadi 2.887,61. Sementara indeks Komposit Nasdaq turun 123,44 poin atau 1,56 persen menjadi 7.785,25.
 
Sektor ketenagakerjaan swasta AS mencatat ada 135 ribu pekerjaan pada September, turun dari Agustus sebesar 157 ribu, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP bulanan yang dirilis. Ekonom yang disurvei oleh Econoday memperkirakan ada kenaikan 152 ribu pekerjaan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan