Virus Korona Beri Sentimen Negatif pada Bursa Wall Street. Foto: AFP
Virus Korona Beri Sentimen Negatif pada Bursa Wall Street. Foto: AFP

Virus Korona Beri Sentimen Negatif pada Bursa Wall Street

Nia Deviyana • 25 Januari 2020 14:18
Washington: Bursa Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan pekan ini menyusul isu merebaknya virus korona yang dikhawatirkan berdampak pada ekonomi global.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 170,36 poin atau 0,6 persen ke level 28.989,73, setelah sehari sebelumnya melonjak lebih dari 100 poin. Penutupan perdagangan pekan ini juga menandai penutupan pertama Dow di bawah 29.000 sejak 14 Januari 2020.
 
Melansir CNBC International, Sabtu, 25 Januari 2020, 30 saham rata-rata mengalami penurunan lebih dari 300 poin.

Indeks S&P 500 turun 0,9 persen menjadi 3.295,47, menjadi pekan terburuk di awal tahun. Begitu juga dengan Nasdaq Composite yang mengakhiri hari dengan penurunan sebesar 0,9 persen di level 9.314,91.
 
"Anda bisa melihat, memasuki akhir pekan imbal hasil treasury 10 tahun turun, harga emas lebih tinggi, dan pasar dalam keadaan defensif," ujar kepala strategi pasar di Prudential Financial,  Quincy Krosby.
 
Bursa saham rontok menyusul rilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang menetapkan seorang warga Chicago menderita virus tersebut usai melakukan perjalanan ke Wuhan, Tiongkok. Senator AS John Barrasso mengatakan, ini menjadi kasus ketiga dari virus asal Wuhan yang diderita warga  AS.

 
Saham United Airlines dan American Airlines jatuh lebih dari 5 persen. Las Vegas Sands dan Wynn Resorts juga masing-masing mengalami penurunan lebih dari 3 persen.
 
Menurunnya imbal hasil US Treasury juga mendorong penurunan pada saham perbankan. Citigroup dan Bank of America semuanya diperdagangkan 1,5 persen lebih rendah.
 
"Pasar sedang dalam mode 'gugup' sekarang," kata Gregory Faranello, kepala suku bunga AS di AmeriVet Securities.
 
"Kita berada pada kantong waktu dengan aset dan tingkat risiko yang menunjukkan likuiditas bank sentral berlimpah. Tetapi di lain sisi, masih ada risiko di luar sana yang perlu kita perhatikan. Tidak jelas bagaimana risiko itu akan terjadi," imbuhnya.
 
Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang dianggap sebagai pengukur terbaik ketakutan pasar sempat menembus di atas 15 untuk pertama kalinya sejak awal Januari.

 
Baik Dow, S&P 500, dan Nasdaq semuanya membukukan kerugian mingguan pertama mereka pada 2020. Dow dan S&P 500, keduanya turun setidaknya satu persen minggu ini sementara Nasdaq turun 0,8 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan