Dewan juri DSC 2014 (ant/Audy Alwi)
Dewan juri DSC 2014 (ant/Audy Alwi)

Hadapi MEA 2015, Wismilak Jaring Usahawan Lewat DSC 2014

Dian Ihsan Siregar • 21 Desember 2014 21:44
medcom.id, Jakarta: Manajemen PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) menyelenggarakan program Diplomat Success Challenge 2014 (DSC 2014). Program ini merupakan ajang pencari wirausaha dengan total hadiah sebesar Rp1miliar sebagai modal untuk mengembangkan usaha.
 
Sejauh ini, DSC 2014 sudah memilih empat finalis yakni Aceng Hamudin dari Garut, Jawa Barat yang memiliki ide bisnis 3A++ Clinic, Lika Dian Fitranto dari Surabaya, Jawa Timur yang memiliki ide bisnis Vitran Beverage, Lukman Hardy dari Magelang, JawaTimur, yang memiliki ide bisnis Matcha Games, dan Ryan Ade Pratama dari Jakarta, yang memiliki ide bisnis alat music Cajon.
 
"Ide bisnis yang masuk di tahun ke-5 kompetisi DSC ini makin beragam. Hal ini menunjukan perkembangan yang menggembirakan dari segi animo peserta. Peserta di bidang industri kreatif tahun ini pun meningkat dan hal ini yang coba diakomodir oleh Wismilak dalam kompetisi DSC ini yaitu sebagai bentuk dukungan peningkatan kewirausahaan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean di tahun 2015,” jelas Edric Chandra selaku Brand Manager WIIM dalam keterangan tertulisnya yang diterima Metrotvnews.com, Minggu (21/12/2014).

Menurut Edric, keempat finalis terjaring dari ribuan wirausaha bahkan calon wirausaha. Dari ribuan proposal yang masuk, proses seleksi yang ketat kemudian dilakukan kembali untuk mendapatkan proposal-proposal bisnis yang tidak hanya kreatif dan feasible, tapi juga dilakukan penilaian karakter peserta yang sesuai untuk menjadi seorang entrepreneur andal.  Akhirnya, terpilih 90 proposal/ide bisnis pada seleksi awal yang mengikuti audisi sesuai regionnya masing-masing.
 
Edric menjelaskan, dari Keempat finalis DSC 2014 yang terpilih memiliki ide bisnis yang unik, bahkan sudah ada yang pioneer di bidangnya. Contohnya, Ryan Ade Pratama yang memiliki ide bisnis alat music Cajon yang dalam aplikasinya sudah mulai memproduksi alat musik ini untuk kebutuhan local.  
 
Dewan komisioner atau juri pada tahun ini yang terdiri dari Corporate Secretary WIIM Surjanto Yasaputera, bersama dengan Helmy Yahya dan  Pendiri dan Managing Director High Scope Indonesia Antarina S.F. Amir. Mereka telah menguji pemahaman dan ketahanan mental para Challengers selama mengikuti karantina dan babak Grand Final di Jakarta.
 
"Untuk menjadi seorang wirausahawan, banyak sekali challenge yang harus dihadapi. Salah satu kendala yang krusial adalah masalah permodalan. Untuk itulah, Diplomat Success Challenge secara konsisten diselenggarakan sebagai peluang strategis bagi entrepreneur atupun calon entrepreneur di seluruh Indonesia," ucap Edric.
 
Dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asia 2015 (MEA 2015), Edric mengungkapkan, kewirausaan akan menjadi modal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Program Diplomat Success Challenge merupakan salah satu bukti nyata komitmen perseroan untuk berpartisipasi dalam upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing para wirausahawan untuk menyambut MEA 2015. "Kompetisi wirausaha DSC yang juga merupakan program kami ini juga diharapkan dapat terus menelurkan bibit-bibit wirausahawan yang unggul, berkarakter dan tangguh di tahun-tahun yang akan datang,” jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan