"Dana capex di tahun ini banyak digunakan untuk pengembangan bisnis rekreasi di kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan)," ungkap Direktur Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali, ditemui usai acara due dilligence meeting & public expose 'Obligasi Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap I Tahun 2016', di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Selain itu, dana capex juga digunakan untuk kebutuhan pemeliharaan dan maintenance setiap hari di area Ancol. Dengan demikian, semua wisata rekreasi akan terpelihara dengan baik, sehingga pengunjung merasa nyaman.
Sementara itu, untuk dana capex di 2017 masih akan dirinci pada September 2016. Perseroan pun masih belum berbicara terlalu panjang mengenai rencana bisnis di tahun depan.
"Kalau 2017, itu masih budgeting di September, dan capex 2017 masih belum bisa kita berikan. Kita masih fokus untuk di 2016," ungkap Teuku Sahir Syahali.
Pengembangan bisnis
Teuku Sahir Syahali menambahkan, demi menambah jumlah wisatawan, perseroan memiliki ide gemilang untuk memperluas kawasan wisata Sea World. Nantinya Sea World akan menjadi Replika Indonesia, seperti ada Bunaken, Wakatobi, Nias, dan lainnya.
"Perluasan Sea World hingga enam kali lipat membutuhkan dana sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar. Dana itu akan dihasilkan dari penerbitan obligasi yang dijalankan perseroan," tutup Teuku Sahir Syahali.
Sekadar informasi, pembangunan Jaya Ancol berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp300 miliar, dari total keseluruhan penerbitan sebesar Rp1 triliun. Penerbitan obligasi sebesar Rp300 miliar, menurut Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol C. Paul Tehusirajana, terbagi dalam dua tenor, yaitu tiga tahun dan lima tahun.
"Kupon yang ditawarkan untuk tenor tiga tahun sebesar 8,1-8,6 persen, sedangkan tenor lima tahun dari 8,2-8,7 persen," tutur Paul.
Dana dari hasil penerbitan obligasi, Paul menyebutkan, sebanyak 60 persen dari total keseluruhan akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha dalam bidang rekreasi yaitu pengembangan dan pemeliharaan Dunia Fantasi (Dufan), Kawasan Pantai, Seaworld Ancol, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventure, dan Pasar Seni melalui penyertaan modal pada entitas anak perseroan yaitu Taman Impian Jaya Ancol.
"Sisanya sebanyak 40 persen, kami akan gunakan untuk pengembangan properti yang akan kami bangun," jelas Paul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News