Ilustrasi (Foto: Adaro Energy)
Ilustrasi (Foto: Adaro Energy)

Laba Adaro Energy Tergerus di 2018

Annisa ayu artanti • 05 Maret 2019 08:31
Jakarta: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatat laba bersih sebesar USD417 juta di sepanjang 2018. Adapun perolehan tersebut turun sebanyak 13,5 persen dibandingkan dengan posisi di 2017 yang mencapai USD483 juta.
 
Meski laba tergerus, namun pendapatan perusahaan meningkat yaitu dari USD3,2 miliar pada 2017 menjadi USD3,6 miliar di 2018. Sementara untuk beban, perusahaan mencatat lonjakan pada beban usaha dan beban lain-lain. Beban usaha tercatat meningkat menjadi USD193,99 juta, padahal sebelumnya hanya USD183 juta.
 
Sedangkan loncatan signifikan terjadi pada beban lain-lain yaitu dari USD6 juta pada 2017 menjadi USD124 juta di 2018. Kendati demikian, Presiden Direktur dan Chief Executive Adaro Energy Garibaldi Thohir mengklaim, perusahaan telah mempertahankan kinerja keuangan yang solid di tengah pasar yang semakin besar menuju akhir 2018.

"Kami berhasil mencapai target dengan terus berfokus pada keunggulan dan efisiensi operasional. Kami mencatat pertumbuhan produksi, mempertahankan marjin yang tinggi, dan melaksanakan strategi untuk pertumbuhan jangka panjang pada setiap pilar bisnis perusahaan," kata Garibaldi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.
 
Perusahaan berkode emiten ADRO ini juga mencatat EBITDA operasional naik tujuh persen menjadi USD1,4 miliar. Angka ini melampaui target EBITDA operasional sepanjang 2018 yang ditetapkan pada kisaran USD1,1 miliar sampai USD1,3 miliar.
 
Selain itu, sepanjang 2018, Adaro mencatat setoran royalti ke pemerintah yang naik sebanyak sembilan persen dibandingkan dengan di 2017 menjadi USD378 juta di 2018. Begitu juga dengan setoran pajak penghasilan badan sebesar USD343 juta di 2018.
 
Lebih lanjut, posisi keuangan Adaro tetap sehat dengan likuiditas melebihi USD1,2 miliar. Rasio utang bersih terhadap ekuitas dan rasio ekuitas terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir masing-masing tercatat sebesar 0,10 kali dan 0,29 kali.
 
Untuk capaian kegiatan operasional, Adaro mencatat produksi batu bara sepanjang 2018 sebesar 54,04 juta ton. Capaian ini sesuai dengan proyeksi perusahaan yakni dikisaran 54 sampai 56 juta ton. Sementara itu volume penjualan sepanjang tahun mencapai 54,39 juta ton atau naik lima persen dari tahun sebelumnya 51,82 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan