Manajemen Prodia menawarkan sahamnya ke publik. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)
Manajemen Prodia menawarkan sahamnya ke publik. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)

IPO, Laboratorium Klinik Prodia Tawarkan Harga Rp6.250-8.000/Saham

Dian Ihsan Siregar • 10 November 2016 15:20
medcom.id, Jakarta: Perusahaan laboraturium klinik PT Prodia Widyahusada Tbk berencana menjalankan penawaran umum saham perdana (IPO) sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham baru atau setara 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
 
"Harga penawaran saham Prodia disaat IPO sekitar Rp6.250-Rp8.000 per saham dengan jumlah saham yang ditawarkan 187,5 juta saham," ujar Direktur Utama PT Indo Premier Securities Moleonoto The, ditemui dalam acara Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Saham Perdana Prodia, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
 
Saham bukan hanya ditawarkan di Indonesia, bilang Moleonoto, tapi juga ditawarkan di dua negara luar, yaitu Singapura dan Hong Kong. "Masa penawaran saham berlangsung pada 30 November-2 Desember 2016 dan pencatatan perdana pada 7 Desember 2016," jelas Moleonoto.

Tak hanya Indopremier, dalam mensukseskan langkah IPO, perseroan juga telah menunjuk Credit Suisse Securities Indonesia dan Citigroup Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia dengan akreditasi Collage of American Pathologists (CAP).
 
Sementara itu, di tempat yang sama Direktur Utama Prodia, Dewi Muliawaty menjelaskan, pelaksanaan IPO ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam memberikan layanan kesehatan yang menunjang pengobatan generasi baru dan sebagai center of excellence di Indonesia.
 
"Kami percaya bahwa IPO ini merupakan langkah tepat bagi Prodia untuk memperluas layanan di seluruh provinsi Indonesia yang didukung teknologi mutakhir berstandar internasional," tutur Dewi.
 
Dari hasil rangkaian pelaksanaan IPO, Dewi menyebutkan, perseroan membidik dana segar sekitar Rp1,17 triliun-Rp1,5 triliun. Dana sebanyak itu, sebesar 67 persen akan digunakan untuk mengembangkan jejaring outlet Prodia baik di pasar eksisting maupun pasar baru. Sebesar 19 persen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan prodia. Sedangkan sisanya sebesar 14 persen akan dimanfaatkan untuk memperkuat modal kerja perseroan.
 
"Penggunaan dana IPO mayoritas dialokasikan untuk memperkuat fundamental dan kinerja perusahaan memebri gambaran kepercayaan diri Prodia dalam memperluas jaringannya di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek pertumbuhan bisnis di industri kesehatan yang masih sangat terbuka," tutup Dewi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan