Illustrasi. Dok : OCBC NISP.
Illustrasi. Dok : OCBC NISP.

Naik Kelas, OCBC NISP Tak Akan Bagi Dividen hingga 2021

Husen Miftahudin • 09 April 2019 19:49
Jakarta: Bank OCBC NISP bertekad menjadi bank dengan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp30 triliun pada 2021. Untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham.
 
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan hingga saat ini perusahaan sudah 15 tahun tak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Langkah tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memperkuat posisi permodalan hingga menjadi bank dengan kategori BUKU IV.
 
"2021 kami bertekad bisa menjadi bank BUKU IV dan sudah tidak membagikan dividen selama 15 tahun. Memang tujuannya (tak membagikan dividen) yang utama adalah untuk mendukung pertumbuhan usaha agar bisa membuat pertumbuhan yang lebih baik," ujar Parwati dalam konferensi pers hasil RUPST di Menara OCBC NISP, Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 9 April 2019.

Setelah OCBC NISP berhasil naik kelas menjadi bank BUKU IV, jelas Parwati, perusahaan juga akan menimbang untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. 
 
"Soal pembagian dividen setelah itu (menjadi bank BUKU IV), rasanya relatif juga tergantung berapa rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) kami, industri seperti apa, dan rencana kami ke depan," urainya.
 
Menurutnya tak dibagikannya dividen lantaran perusahaan ingin menjaga rasio permodalan tetap stabil di kisaran 17-18 persen. Pada akhir 2018 posisi CAR Bank OCBC NISP berada di level 17,6 persen dengan rasio modal inti sebesar 16,6 persen.
 
"Ini masih di bawah industri yang sudah mencapai sekitar 23-24 persenan, apalagi Bank BUKU III yang sudah mencapai 25 persen," ungkap dia.
 
Mengacu laporan keuangan Bank OCBC NISP, per akhir Desember 2018, modal inti (tier 1) perusahaan tercatat sebanyak Rp23,59 triliun. Jumlah tersebut meningkat 11,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp21,21 triliun.
 
Selain itu, Bank OCBC NISP juga punya modal pelengkap (tier 2). Bila ditotal, maka modal regulasi Bank OCBC NISP mencapai Rp25,04 triliun.
 
Hal tersebut menandakan bahwa Bank OCBC NISP masuk sebagai bank dengan kategori BUKU III atau bank dengan modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Untuk masuk ke BUKU IV atau dengan modal inti di atas Rp30 triliun, setidaknya OCBC NISP membutuhkan dana sekitar Rp5 triliun.
 
Sepanjang 2018 Bank OCBC NISP berhasil menyalurkan kredit sebanyak 118 triliun atau naik 11 persen secara tahun ke tahun atau year on year (yoy). Kondisi itu mendorong kenaikan aset perseroan sebesar 13 persen menjadi Rp174 triliun pada akhir 2018.
 
Sejalan dengan kredit, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh di level 11 persen yoy menjadi Rp126 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bruto perseroan juga terjaga di bawah rata-rata industri dengan posisi di akhir 2018 sebesar 1,7 persen.
 
Tahun ini pihaknya memprediksi pertumbuhan kredit, DPK serta laba bersih akan berada di kisaran 10-15 persen. Parwati optimis target ini dapat tercapai bila melihat kondisi ekonomi yang akan membaik pascapemilu dan momen Lebaran.
 
"Memang sudah terlihat bahwa industri relatif lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi kami cukup optimis, momentum Lebaran dan lain-lain bisa mengejar (target) pertumbuhan tersebut," tutup Parwati.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan