Direktur & Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan capaian laba bersih ini didorong oleh performa perusahaan yang membukukan penjualan bersih sebesar Rp31,5 triliun hingga September 2018. Hanya untuk kuartal III-2018 saja, penjualan bersih capai Rp10,3 triliun atau naik 5,5 persen, namun tidak memasukan penjualan bisnis selai spreads.
Sancoyo mengklaim pencapaian itu lantaran Unilever telah melakukan inovasi dan inisiatif untuk menjangkau kebutuhan konsumen dan segmentasi pasar yang berbeda-beda. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan memasuki bisnis di kategori baru, yaitu peluncuran saus sambal Jawara dan peluncuran produk perawatan tubuh baru, yaitu sabun Korea Glow.
"Kami memiliki komitmen untuk terus tumbuh di Indonesia. Untuk itu kami akan terus memahami konsumen, menganalisis pergeseran perilaku, dan preferensi konsumen untuk dapat mengembangkan inovasi yang secara jitu menjawab kebutuhan mereka," kata Sancoyo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Oktober 2018.
Selain meluncurkan inisiatif-inisiatif baru, Sancoyo melanjutkan, pada kuartal III-2018, Unilever juga melakukan aksi korporasi berupa penjualan aset kategori spreads dengan nilai transaksi bersih sebesar Rp2,8 triliun. Dengan demikian, Unilever telah meningkatkan daya saing di pasar.
"Di tengah kompetisi yang intensif seperti saat ini, kami berusaha untuk selalu meningkatkan daya saing kami di pasar dengan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan," tutup Sancoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News