Illustrasi. FOTO ANTARA / Andika Wahyu.
Illustrasi. FOTO ANTARA / Andika Wahyu.

Untung Rugi Investasi di Reksa Dana

Arif Wicaksono • 12 September 2016 12:05
medcom.id, Jakarta: Investasi reksa dana menjadi pilihan alternatif di tengah banjirnya aneka produk investasi di produk jasa keuangan seperti Surat Utang Negara (SUN), saham atau deposito. 
 
Investor pun perlu memahami risiko ketika memulai investasi di reksa dana. Sebagai tahap awal investor harus mengetahui baik produk maupun manajer investasi serta agen penjual raksa dana harus terdaftar dan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 
 
Investor juga harus mengetahui bahwa setiap investasi selalu disertai unsur-unsur risiko. Sebelum berinvestasi di reksa dana, kita sebagai investor harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin 12 September, ada berbagai hal yang perlu dipahami investor. 

Pertama, keuntungan tidak dijamin. Investor harus menyadari bahwa dengan dengan berinvestasi di reksa dana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian keuntungan, dividen, ataupun kenaikan modal investasi.
 
Kedua, ada risiko umum pasar modal. Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa risiko pasar. Oleh sebab itu, reksa dana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari global, regional atau perkembangan ekonomi nasional; kebijakan pemerintah atau kondisi politik, pergerakan suku bunga secara umum, sentimen investor yang meluas ataupun guncangan eksternal (misalnya bencana alam, perang dan lain-lain).
 
Ketiga adalah adanya risiko efek. Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade. 
 
Keempat, risiko likuiditas. Risiko likuiditas dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa. Kelima, risiko inflasi. Risiko inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi anda karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi. 
 
Keenam, risiko pembiayaan pinjaman. Jika dana pembelian unit reksa dana didapat dari pinjaman, maka investor perlu memahami bahwa pinjaman meningkatkan kemungkinan untung maupun rugi jika nilai investasi turun di bawah tingkat tertentu, investor mungkin diminta lembaga keuangan untuk menambah agunan, atau mengurangi jumlah pinjaman ke level yang disyaratkan. 
 
Biaya pinjaman dapat bervariasi dari waktu ke waktu tergantung fluktuasi suku bunga. Risiko menggunakan pinjaman harus dipertimbangkan secara berhati-hati karena mengandung risiko.
 
Ketujuh, risiko ketidakpatuhan. Hal ini mengacu pada risiko terhadap reksa dana dan keuntungan investor yang dapat timbul karena ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, etika dan kebijakan dan prosedur internal dari manajer investasi. 
 
Kedelapan, risiko manajer investasi. Kinerja setiap reksa dana sangat tergantung antara lain pada pengalaman, pengetahuan, keahlian dan teknik, proses investasi yang diterapkan oleh manajer investasi, dan setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada kinerja reksa dana sehingga akan merugikan investor. 
 
Keuntungan Reksa Dana
 
Reksa dana yang dikelola oleh para profesional yang memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi nasabahnya.
 
Pada diversifikasi, dana investasi anda ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi pasar modal. Dengan demikian, risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil.
 
Selain itu, investasi reksa dana mudah untuk diuangkan kembali karena selain prosesnya mudah, Anda diberikan beberapa pilihan investasi, dengan strategi yang sesuai dengan risiko dan keuntungan yang diharapkan.
 
Dalam reksa dana, Anda leluasa memilih suatu jenis investasi dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi Anda.
 
Secara umum, investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan bila anda melakukannya sendiri. Hal ini disebabkan karena pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar, sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan