"Sebanyak 90 persen dari produk yang akan diluncurkan merupakan produk personal care. Sehingga kami butuhkan dana investasi yang cukup besar untuk tambah kapasitas. Tahun ini istimewa 70 produk baru, biasanya 20-30 produk baru," tutur Peter ditemui usai RUPST perseroan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Peter mengatakan perseroan akan membeli mesin, peralatan kantor, peralatan pabrik, truk, dan perlengkapan lainnya, serta untuk tanah dan bangunan. Tanah sendiri yang dimiliki seluas 45 hektare (ha) di enam pabrik.
Dana belanja modal berasal dari dana hasil IPO yang mencapai Rp796,41 miliar. Jadi 50 persen dana hasil IPO untuk capex tahun ini dan sisanya untuk tahun depan.
Bagi Dividen Rp52 Miliar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2015, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menyetujui pembagian dividen ke pemegang saham sebesar Rp52,85 miliar. Peter Chayson menjelaskan, dana dividen itu setara 20 persen dari perolehan laba bersih Rp263,21 miliar di 2015. "Kami akan bagikan dividen ke pemegang saham Rp52,85 miliar, atau setara Rp37 per saham," ungkap Peter.
Sisa dari laba bersih, menurut Peter, perseroan akan gunakan sebagai laba ditahan. Tujuannya, agar bisa lebih leluasa menjalankan ekspansi bisnis di masa mendatang. Waktu pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu 30 hari setelah pelaksanaan RUPST perseroan.
Sepanjang 2015, Kino Indonesia menggapai kinerja penjualan Rp3,6 triliun. Total pendapatan naik tipis bila dibanding raihan di 2014 sebesar Rp3,33 triliun. Pendapatan yang tumbuh memberikan efek positif bagi peningkatan kinerja laba bersih sebesar 152,91 persen menjadi Rp263,21 miliar, jika dibandingkan laba tahun 2015 sebesar Rp103,99 miliar di 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id