Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi menuturkan, pencatatan obligasi merupakan yang pertama kalinya bagi perseroan dalam menginjakkan kakinya ke bursa. "Keadaan itu diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi kami untuk menuju perusahaan terbuka melalui mekanisme IPO," jelas Budi, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Budi menyebutkan, AP II menerbitkan obligasi sebesar Rp2 triliun dengan besaran kupon bunga 8,50-9,25 persen. Obligasi ini akan diterbitkan perseroan dalam tiga seri, yakni Seri A di kisaran bunga 8,50-8,75 persen dengan tenor mencapai lima tahun, Seri B di kisaran bunga 8,75-9 persen dengan tenor mencapai tujuh tahun, serta Seri C di kisaran bunga 9-9,25 persen dengan tenor mencapai 10 tahun.
Dia merincikan dana hasil dari penerbitan obligasi sebanyak 92 persen akan digunakan untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sedangkan sisanya delapan persen akan dialokasikan untuk proyek pengembangan ekspansi bandara lain yang dikelola AP II.
Terkait pengembangan bandara international Soekarno-Hatta, AP II membutuhkan dana sekitar Rp4,7 triliun untuk konstruksi Terminal 3 Ultimate dan sebesar Rp2 triliun untuk revitalisasi terminal I dan 2 yang ditargetkan selesai pada 2018. Adapun soft opening Terminal 3 ultimate dijadwalkan pada semester II-2016.
Demi memperlancar penerbitan obligasi ini, AP II telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (joint lead underwriter). Sedangkan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News