Ilustrasi. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)
Ilustrasi. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)

Volume Penjualan Indocement Minus 2,3% di Semester I

Dian Ihsan Siregar • 30 Juli 2016 13:41
medcom.id, Jakarta: ‎PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan penurunan volume penjualan semen sebesar 2,3 persen dari posisi‎ 8,32 juta ton di semester I-2015 menjadi 8,12 juta ton di kuartal II-2016. Penurunan volume penjualan dirasakan domestik, dari 8,24 juta ton per Juni 2015 menjadi 7,93 juta ton per Juni 2016.
 
"Angkanya sama dengan terjadi ‎penurunan 309 ribu ton bila dibanding raihan di periode yang sama 2015," tutur Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya, ditemui di Restaurant Kembang Goela, Sudirman, Jakarta, Jumat, 29 Juli malam.
 
Permintaan semen domestik nasional yang meningkat tipis 2,6 persen, mengakibatkan pangsa pasar perseroan menurun, dari 28,3 persen di kuartal II-2015 menjadi 26,6 persen di kuartal II-2016. Selain itu, konsumsi semen di Jakarta sebagai home market Indocement juga ‎turun sebesar 17,4 persen, sedangkan konsumsi di Jawa Barat (Jabar) hanya tumbuh satu persen.

Melambatnya konsumsi domestik, diakui Christian, tidak membuat volume penjualan semen dan klinker ekspor justru mengalami peningkatan sebesar 159,7 persen dari 73 ribu ton per Juni 2015 menjadi 190 ribu ton di semester I-2016. Hal itu banyak dikarenakan meningkatnya semen untuk pasar ekspor.
 
Menurut Christian, Indocement jelas menghadapi persaingan yang ketat di pasar dengan masuknya pemain semen baru dan terus menerusnya kelebihan pasokan semen. Pada 2016, Indonesia akan memiliki kapasitas terpasang 90 ribu ton semen.
 
"Angka 27 juta ton merupakan rekor oversupply tertinggi, sementara pasar nasional semen di ‎kuartal II-2016 hanya tumbuh tiga persen," jelas Christian.
 
Proyeksi Kinerja Semester II
 
Pada semester II-2016, perseroan mengantisipasi permintaan domestik yang lebih kuat, karena telah disahkannya program pengampunan pajak (tax amnesty) dan Bank Indonesia (BI) yang mengambil beberapa langkah untuk menurunkan suku bunga.
 
Dalam rangka persaingan tersebut, baik di pasar kompetitif dan ketat ini, Indocement di semester II-2016 akan mendapat manfaat dengan mulai dioperasikannya pabrik baru berteknologi terkini yang paling efisien (P14) dengan kapasitas 4,4 juta ton di kompleks pabrik Citeureup. Saat ini, P14 dalam tahap penyelesaian akhir dan diperkirakan siap beroperasi di kuartal III-2016.
 
"Kami juga tambah satu unit aero derivative gas turbine berikut steam turbine untuk menyuplai 73 megawatt (mw) listrik ke kompleks pabrik Citeureup untuk menjaga stabilitas pasokan listrik dan mengganti unit gas turbine lama, sehingga bisa menekan biaya dan direncanakan akan rampung di kuartal III-2016," tutup Christian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan