Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Nasabah Bank Kustodian Bakal Tergerus Kenaikan BBM

Dian Ihsan Siregar • 24 Oktober 2014 18:31
medcom.id, Jakarta: Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 3.000 per liter memberikan dampak bagi Bank Kustodian (BK) yang ada di Indonesia. Jumlah nasabah BK pun akan mengalami penurunan.
 
Head of HSS HSBC Indonesia, Supranoto Prajogo mengatakan, rencana kenaikan BBM akan menghantam pasar modal terutama perdagangan efek saham dari perusahaan selama enam bulan ke depan.
 
"BBM naik berpengaruh sekali ke pasar modal, khususnya itu perdagangan efek saham dari perusahaan. Nasabah BK pun mengalami penurunan," kata Supranoto, ketika ditemui dalam acara media workshop yang menjelaskan paparan fungsi dan prinsip dasar kustodian di Gedung WTC, Jakarta, Jumat (24/10/2014).

Ia menjelaskan, selain berdampak kepada pasar modal, kenaikan BBM sebesar nominal tersebut akan memicu inflasi mencapai tujuh persen hingga akhir tahun.
 
"Naik BBM target inflasi tidak tercapai yang mencapai 4,5 persen, tapi bisa mencapai tujuh persen sampai akhir tahun," jelasnya.
 
Ketika ditanya berapa besar penambahan nasabah kustodian disaat harga BBM mengalami peningkatan, ia tidak bisa memberikan angka yang pasti penambahan nasabah BK di institusinya hingga akhir tahun. Tapi, ia memastikan akan ada penurunan jumlah nasabah BK, jika kenaikan harga BBM itu terjadi.
 
Sekadar informasi, HSBC Securities Services Indonesia memiliki total aset nasabah Bank Kustodian (BK) HSBC Indonesia sebanyak Rp430 triliun di kuartal III-2014. Dari total aset BK HSBC Indonesia yang mencapai Rp430 triliun, jumlah nasabah asing yang masih mendominasi sebesar 90 persen-95 persen, sedangkan sisanya dari dalam negeri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan