Tito Sulistio (tengah), saat bersama Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua DPD Irman Gusman. FOTOTERBIT
Tito Sulistio (tengah), saat bersama Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua DPD Irman Gusman. FOTOTERBIT

Bos BEI Geram dengan Hasil Analisis JPMorgan

Dian Ihsan Siregar • 27 Agustus 2015 21:14
medcom.id, Jakarta: Perusahaan Investasi Global, JPMorgan, menyarankan investor asing keluar dari Indonesia dengan melepaskan rupiah dan obligasi Indonesia. Sehingga nilai tukar rupiah akan semakin rendah dari posisi saat ini yang sudah melebih posisi Rp14.000 per USD.
 
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menekankan, jika JPMorgan tidak bersedia membantu pasar Indonesia yang tengah terpuruk, maka jangan membuat sensasi yang berlebih dengan mengajak investor asing lari dari Indonesia.
 
"Jangan ajak orang-orang. Kalau mereka (JPMorgan) tidak bisa bantu bursa, bursa tidak akan bantu mereka," cetus Tito ‎ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Analis JPMorgan‎ Arthur Luke dan Bert Gochet menyarankan agar investor asing keluar dari Indonesia. Hal itu dikarenakan, langkah Tiongkok melakukan devaluasi atas yuan memperburuk outlook mata uang negara-negara di Asia.
 
Investor asing juga diprediksi mulai melepas obligasi dari emerging market, dengan dana yang telah keluar mencapai USD2 miliar. Kebijakan Pemerintah Indonesia pun juga tidak terlalu banyak membantu. Pemerintah Indonesia tidak melakukan reformasi fiskal malah justru menjalankan kebijakan defisit anggaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan