"Capex Rp800 miliar. Semua berasal dari dana IPO. Tidak ada dana dari lain. Dana capex di tahun ini bakal mengembangkan bisnis agar semua target bisnis ini terealisasi dengan baik," kata Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto, ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Dana sebesar Rp800 miliar, dia menguraikan, perseroan bakal menggunakan sebesar 40 persen sampai 50 persen untuk membeli land bank, sebesar 25 persen bakal digunakan untuk pendapatan berkelanjutan (recurry income) dan sisanya untuk investasi saham di anak usaha perseroan.
"Kita akan beli tanah, mal, gedung, dan hotel. Semua itu akan dilakukan untuk mengembangkan bisnis perseroan di tahun ini," ucapnya.
Untuk dana jangka panjang sendiri, menurut Indaryanto, perseroan tidak gunakan dana dari hasil IPO. Perseroan berencana melakukan surat utang jangka menengah (MTN) atau obligasi. "Kalau dana IPO sudah terealisasi, maka akan ada MTN atau obligasi. Untuk capex tahun ini kita dapatkan dari IPO saja. Itu masih bisa kita dapatkan," tukas Indaryanto.
Seperti diketahui, PP Properti menjalankan IPO dengan menawarkan harga pada saat IPO sebesar Rp185 per saham, dengan harga nominal Rp100 per saham. Perseroan akan melepas sebanyak 4.912.346.000 saham atau setara 34,98 persen dari modal ditempatkan dan di setor penuh. Artinya, perseroan bakal meraih dana segar sebesar Rp908,78 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News