Direktur Operasional Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengatakan sumber dana pembangunan dua tambang akan didapatkan melalui kerja sama dengan mitra strategis (joint venture). Dengan begitu tidak bakal menambah beban perusahaan yang lebih tinggi.
"Untuk investasi tambang di wilayah Sumatera Utara kita sudah ada kerja sama dengan NFC China. Sedangkan untuk tambang Palu masih kita kaji sumber pembiayaannya," ujar Suseno, saat ditemui saat paparan publik perusahaan di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2017.
Perusahaan akan membangun tambang bawah tanah di Dairi Prima Mineral yang berlokasi di Sumatera Utara. Setidaknya, dalam berinvestasi tambang ini akan menelan biaya investasi sebesar USD360 juta.
Dia menyatakan perusahaan berkomitmen memberikan kepemilikan sebesar 51 persen ke NFC China. Konstruksi tambang ini akan dimulai akhir 2018, dan diperkirakan akan mulai beroperasi di akhir 2019.
Tambang Dairi Prima Mineral saat ini memiliki total cadangan mineral sebesar 11,05 metrik ton. Tambang ini memiliki potensi sumber daya sebesar 25,12 metrik ton.
Untuk tambang emas Citra Palu Minerals, perusahaan akan memulai konstruksi di salah satu blok yakni Blok I Poboya. Investasi tambang ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar USD58 juta-USD64 juta.
"Estimasi sumber daya mineral di 6,7 metrik ton berdasarkan hasil penambahan 12 lubang bor baru di Poboya," jelas dia.
Demi memuluskan rencana tersebut, perusahaan sedang memproses perizinan analisis dampak lingkungan (amdal) untuk tambang tembaga dan emas di Gorontalo.
Perusahaan memprediksi izin akan diraih pada kuartal pertama 2018. Tambang ini memiliki potensi sumber daya mineral sebesar 400,6 metrik ton. Cadangan yang sudah ada saat ini sebesar 105,4 metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News