Manajemen Adhi Karya akan menerbitkan obligasi untuk percepatan pembangunan LRT. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)
Manajemen Adhi Karya akan menerbitkan obligasi untuk percepatan pembangunan LRT. (FOTO: MTVN/Dian Ihsan Siregar)

Progres LRT Masih 15%, Adhi Karya Terbitkan Obligasi Rp3,5 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 24 Mei 2017 18:25
medcom.id, Jakarta: PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana mencari pendanaan baru dengan menerbitkan surat utang (obligasi) untuk mendorong percepatan pembangunan proyek Light Rapid Transit (LRT) sesuai dengan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
Melalui rencana penerbitan obligasi, perseroan bakal merealisasikan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan ll Tahap I Tahun 2017 dengan dana yang diincar mencapai Rp3,5 triliun. PUB II pun ditargetkan totalnya bisa meraup dana mencapai Rp5 triliun.
 
‎"Dari dana Rp3,5 triliun itu, sebanyak Rp2,5 triliun untuk memperkuat modal kerja, yaitu untuk menyuntik proyek LRT. Sedang yang Rp500 miliar untuk penyertaan pada entitas anak, dan Rp500 miliar untuk pelunasan utang obligasi yang juga dipergunakan untuk modal kerja perseroan yang tahun ini jatuh tempo," kata Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto‎, ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.

Penerbitan obligasi Rp3,5 triliun memiliki jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi, dengan indikasi kisaran bunga tetap sebesar 8,75 persen sampai 9,5 persen per tahun dibayarkan setiap kuartal.
 


 
Hingga saat ini, menurut Budi, proyek LRT baru rampung 15 persen. Perseroan yakin bisa terselesaikan proyek LRT di akhir 2019. ‎"Sejauh ini baru 15 persen selesai ya. Dari progres 15 persen itu, kita sudah belanja kira-kira Rp3,5 triliun lah," jelas dia.
 
Pendanaan LRT, Budi mengaku, memang tak hanya menjadi fokus perseroan, tapi juga menjadi fokus pemerintah. Jadi, pemerintah sangat membantu perseroan dalam meraih pendanaan.
 
"Jadi gini, pendanaan LRT itu sekarang pemerintah sudah mempersiapkan. Saya kira akan segera diputuskan. In case sampai akhir Desember nanti, kita harus menyiapkan dana sampai Rp9 triliun. Ya, salah satunya dari obligasi ini Rp9 triliun itu sampai akhir tahun ini," tegas Budi.
 
Selain berasal dari obligasi, Direktur Adhi Karya Haris Gunawan menambahkan pendanaan ini bisa datang dari perbankan, melalui pengajuan kredit. "‎Tapi skema dari perbankan itu yang mengajukan kreditnya dari PT KAI. Nanti misalkan lewat Bank Mandiri, kalau sudah deal kita bisa ambil dari Bank Mandiri itu untuk LRT," pungkas Haris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan