Rugi tersebut lantaran membengkaknya beban selisih kurs yang mencapai Rp344,61 miliar dan bunga serta beban keuangan sebesar Rp338,26 miliar. "Kinerja sejauh ini sih enggak bagus," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto, kepada Medcom.id, di Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Saat terdengar kabar Erick Thohir akan membeli saham VIVA, pergerakan saham sempat menghijau. Namun, ketika niatan tersebut ditampik Erick Thohir pergerakan saham VIVA kembali melempem.
Pada Kamis, 31 Februari 2019, perdagangan saham VIVA ditutup melemah 7,01 persen ke level Rp170 per saham. Padahal pada saat pembukaan perdagangan saham VIVA dibuka menghijau di level Rp183 per saham.
Seperti diketahui, Kamis siang Erick Thohir membantah rencana pembelian saham VIVA. "(VIVA) enggak ada, saya sudah enggak menjabat. Saya kan di ANTV sebagai direktur utama, dan punya saham di ANTV," ujarnya usai menghadiri diskusi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.
Saat ditanya mengenai kemungkinan pembelian saham VIVA, Erick menyebut kabar tersebut hanya spekulasi. "Belum (ada kemungkinan). Sama juga waktu digosipkan saham Mahaka melambung, enggak ada apa-apa kan. Ini kan spekulasi saja orang melihat," pungkas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id