"Kalau dulu 1998 kita ditolong syariah, 2008 sama di 2016 bisa jadi sama. Lokomotif yang syariah yang didengungin dibuat peraturan yang lebih bagus karena sampai saat ini belum bergairah," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Selain pasar modal syariah, Haryajid menilai jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak yang melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) maka akan memberikan stimulus bagi pasar modal dibandingkan sektor swasta yang melakukan IPO.
"Saya lihat aksi korporasi dengan pelemahan minyak dan nilai tukar ini negatif. yang kita lihat infrastruktur dengan upaya akan melakukan sampai Rp5.000 triliun masih menjadi lokomotif positif," jelas dia.
Dirinya menambahkan, banyak pekerjaan rumah yang memang harus diselesaikan oleh otoritas pasar modal baik oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendorong perkembangan pasar modal di tengah perekonomian yang masih melambat.
"Bagaimana meningkatkan emiten, investor, peraturan yang ketat di pasar modal, misalnya fraksi harga membuat orang agak berat, penurunan tranksasi cukup besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id