Direktur Utama Bank Bukopin Eko R Gindo mengatakan right issue rencananya dilakukan pada semester I-2018. Ditargetkan right issue akan dilakukan sebesar 30 persen dari saham yang beredar atau sebesar 2,7 miliar lembar saham.
"Dengan adanya tambahan kurang lebih Rp2 triliun, diharapkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bisa terdorong hingga 14 persen," kata dia di Kantor Pusat Bank Bukopin, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin, 2 April 2018.
Dirinya menambahkan, saat ini pihaknya telah menunjuk perusahaan underwriting dalam pelaksanaan right issue tersebut. Bahkan menurut dia, telah ada beberapa pihak yang berminat sebagai stand by buyer dari right issue yang akan terbitkan.
"Saat ini beberapa pihak yang sudah menyatakan minatnya, salah satunya adalah konsorsium Hong Kong yang tak bisa disebut namanya karena masih dalam confidential process. Ada juga salah satu bank terbesar di Asia yang berminat dalam right issue," jelas dia.
Tak hanya itu, investor yang berminat juga datang dari dalam negeri seperti salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian, dirinya engga membeberkan lebih jauh karena masih menunggu persetujuan dari OJK selaku regulator.
"Kemudian salah satu bank BUMN dan terakhir ada satu perusahaan private equity yang pernah ke industri perbankan, yang kini telah dimiliki bank asing. Nanti lah kami tunggu persetujuan OJK pada Juni 2018 dan ini menambah permodalan bagi Bukopin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News