"Kita ini sudah terjun ke capital market. Ketika terjadi ekspektasi negatif di pasar, saham Bank Jatim turun. Tetapi, kenapa malah dibiarkan turun?" ujar Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso dalam Laporan Kinerja Bank Jatim Semester I-2015, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Dia menambahkan, buy back seharusnya menjadi langkah untuk tetap menjaga harga saham Bank Jatim tetap terkendali. Apalagi, masih menurut Soeroso, perseroan memiliki dana pensiun yang bisa dioptimalkan.
"Kami mempunyai dana pensiun yang seharusnya dioptimalkan. Itu yang seharusnya dilakukan. Kalau harga saham turun, supaya harga saham terkendali, maka harus buy back," terang dia.
Selain itu, dirinya menilai jika penurunan IHSG di pasar saham Indonesia memang diakibatkan oleh pelemahan ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
"Indonesia terkena pengaruh negatifnya, akhirnya berpengaruh juga ke mikroekonomi kita. Kinerja industri perbankan juga menurun," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News